Hanya karena ingin nonton The Trees And The Wild manggung di Speak
Fest, Lapangan Blok S...
Beberapa waktu yang lalu gue nonton Speak Fest. Seharusnya gue jalan bareng Kak Giar tapi dia lagi gak enak badan. Alhasil sendirian.
Beberapa waktu yang lalu gue nonton Speak Fest. Seharusnya gue jalan bareng Kak Giar tapi dia lagi gak enak badan. Alhasil sendirian.
YEAH! Gue nekat jalan ke Speak Fest sendirian karena ada The Trees And The Wild manggung di sana. Dan mereka manggung pukul
12.20 tepat. Sedangkan gue masih di Depok
dan baru berangkat pukul 12 kurang beberapa menit.
Gue yakin kalau naik angkutan umum pasti gak akan sampai ke
sana dan harapan gue untuk foto bareng personil The Trees And The Wild akan pupus. Modal nekat (lagi) gue naik ojeg. IYA, OJEG dari Terminal Depok sampai Lapangan Blok S.
Sebelumnya gue udah tawar menawar sama itu tukang ojeg. Itu
tukang ojeg minta 50 ribu. Sebagai pelajar yang gak mau rugi, gue tawar sampai
30 ribu. Sampai beberapa kali dan tuh tukang ojeg tetap gak mau nolongin gue.
Okeh! Cukstaw! Gue
pergi...
Tapi tukang ojeg yang lainnya manggil gue dan bersedia
nganterin gue sampai Lapangan Blok S
tapi dengan syarat: dia minta tambahin 5 ribu. Gue sanggup!
Jalanlah kita. Ngebut. Gue yakin setelah ini, itu ban motor
udah tipis dan perlu diganti.
Ternyata itu tukang ojeg gak tau dimana Lapangan Blok S. OH GOD! TERIMA KASIH LHO! Dan saat itu gue yakin
kalau harapan gue untuk foto sama personel The
Trees And The Wild pupus sudah.
Banyak bertanya namun (tetap) sesat dijalan.
Finally, kita
sampai di Lapangan Blok S dan saat
itu Dekuliner (band Kak Apit, pacarnya Kak Giar) udah selesai manggung. Sebenarnya saat gue masih dijalan
(lebih tepatnya masih di flyover UI)
Kak Apit udah nelpon gue. Dan saat Kak Apit nelpon gue, terdengar
sayup-sayup lagu baru The Trees And The
Wild – Saija.
Dan gue cuma bisa teriak, “ITU LAGU BARUNYA, BEGO!
AAARRGGH!”
Kak
Giar
juga sms-an sama gue. Dia bilang pulangnya nanti gue bareng Kak Apit. Yeh, itu sih gampang! Yang
penting gimana caranya gue bisa sampai sana tepat waktu!
Setelah sampai Lapangan
Blok S (dan gue tau gue udah gak akan bisa foto bareng The Trees And The Wild) gue jalan-jalan mengitari booth-booth.
Tiba-tiba Kak Apit
nelpon dan dia bilang, “Thea
dimana? The Trees And The Wild masih
ada di parkiran. Cepetan ayo!”
Kita lari-larian dan Kak
Apit yang sampai duluan dan Kak Apit
pula yang mintain foto bareng. Speechless...
Mereka semua ramah banget. Kak Andra, Kak Tamy, Kak Remedy, Kak Hertri dan satu orang lainnya (sorry, gue gak tau namanya).
Sebelum berfoto ria, kita salaman dulu. Saling
memperkenalkan diri. Oh, god! Speechless...
Sumpah... Mereka semua ‘hangat’ banget sama fans (iyalah!).
Dan *jengjengjeng* ini dia fotonya!
Hahaha! Gilak! Walaupun miss
Kak Iga (kemana dia?) gue senang
banget! Ini mungkin bisa menjadi kado untuk ulang tahun ke 17 gue yang paling
keren! Yeah!
Setelah selesai foto-pun kami bersalaman kembali. Sehabis
ini mereka mau pergi manggung di Bandung. Untung banget gue! Terima kasih ya
Allah.
Setelah selesai foto bareng The Trees And The Wild (miss
Kak Iga) gue diajak ke backstage sama Kak Apit! Yeah! That’s cool!
Gue baru pertama kali ke backstage
dan di dalam backstage itu adem
banget.
Ketemu Kak Ferry,
Kak Donny, Kak Rangga dan Kak Rizki
di backstage. Iya mereka semua adalah
personel Dekuliner.
Mereka ramah dan baik sama gue. Di backstage, Kak Apit
terus-terusan nawarin makanan. Aduh... gara-gara tadi gue jadi gak mood makan. Serius! Terlalu senang...
Sebenarnya Dekuliner
sudah selesai manggung tapi mereka nungguin Efek Rumah Kaca dan yang lainnya manggung.
Karena bosan di dalam backstage,
gue, Kak Apit, Kak Ferry dan Kak Rizki jalan-jalan
lihat booth-booth di area Speak Fest. Banyak yang menarik. Dan
gue sempat nulis sesuatu di spanduk Speak
Fest.
Dan gue juga sempat mengisi kuesioner tentang korupsi. Dan
dapat hadiah tentunya.
Di sebelah kiri panggung ada 2-4 tukang jajanan dan gue
dijajanin Tahu Gejrot sama Kak Apit. Asik!
Setelah jajan-jajan kita ke salah satu tempat (bukan booth) untuk mengungkapkan apa itu korupsi dsb. Di dalam kotak itu ada
kameranya. Gue bersama tiga orang ini masuk ke dalam. Gue cuma bisa ketawa dan
diam. Bingung juga mau ngomong apa. Hahaha dan gue mendapat hadiah kembali.
Dan kita balik lagi ke backstage.
Di sana gue ngadem sambil main handphone dan sambil baca-baca majalah yang tadi
didapat pas masuk ke area Speak Fest.
Kak
Apit
dan yang lainnya pergi-pergian mulu. Alhasil gue membunuh waktu sendirian.
Banyak yang wara-wiri di backstage.
Entah para artis-nya atau para crew Speak
Fest-nya.
Di panggung ada Bangku
Taman yang sedang perform. Dan
gue tetap di dalam backstage. Pas Sir Dandy
manggung, gue diajak nonton keluar. Asik... makin sore makin ramai. Seru
banget!
Setelah Sir Dandy
kita masuk lagi ke backstage dan
ternyata yang sedang duduk di dekat gue adalah Efek Rumah Kaca! Gue suka banget lagu mereka yang Desember!
Gue dengan cepat langsung nge-tweet:
“Di #SpeakFest, Lap.
Blok S. Di backstage. Dan yang duduk di dekat gue sekarang adalah
@efekrumahkaca. Kyaaa!”
Kemudian si @khairianihasna
memberikan respon, “@theaarbar
thee kok lo bisa ke backstage? :O”
Asoy!
Sebelum Efek Rumah
Kaca manggung, Speak Fest
memberikan hadiah dan penghargaan untuk juara lomba wallpaper, lomba video
layanan masyarakat dan band competition.
Dan di band competition Dekuliner menyabet juara 1! Selamat!
Tiba Efek Rumah Kaca
manggung. Gue, Kak Apit, Kak Ferry dan Kak Rangga udah stay di
samping kanan panggung. Dengerin lagu-lagu mereka. Sebenarnya lagu mereka yang
gue hapal hanya Cinta Melulu dan Desember. Hehehe...
Efek Rumah Kaca
Sepanjang lagu Efek
Rumah Kaca, Kak Rangga memakai
kamera gue untuk foto-foto dan mem-video-kan perform Efek Rumah Kaca.
Lagu terakhir Efek
Rumah Kaca – Desember.
Kak
Apit
dengan senang hati mau mem-video-kan perform
mereka yang sedang membawakan lagu Desember.
Nyanyi bareng... Sumpah itu lagu keren banget! Dan gue sempat foto bareng vokalisnya Efek Rumah Kaca, Cholil.
Setelahnya, gue sama Kak
Apit pulang. Gue kira Kak Apit
naik Vespa ternyata naik motor
matik. Alhamdulillah. Kalau naik motor Vespa,
bisa-bisa malah rusak tuh motor. Hehehe...
Menjauh dari venue Speak
Fest, hujan turun dengan cepat. Mau gak mau ya gue sama Kak Apit neduh.
Pas neduh kita banyak ngobrol. Dari soal musik sampai soal
yang random. Hampir 2 jam-an kita neduh.
And
finally... home!
Terima kasih banyak buat Dekuliner, Kak Apit, Kak Giar dan Speak Fest tentunya. Senang banget hari itu! Semoga gue masih bisa
nonton Speak Fest tahun depan! Amin!
@theaarbar
No comments:
Post a Comment