Aku duduk di dalam angkutan umum sambil bersenandung kecil. Tak sabar rasanya menunggu lelaki itu datang dan duduk di depanku lagi. Tak sabar rasanya berbincang dengan lelaki itu lagi. Tak sabar rasanya ingin aku berikan novel yang kemarin aku janjikan kepada lelaki itu. Tak sabar rasanya.
"Ah! Jangan duduk di situ, De!" Cegahku kepada anak SMP yang ingin duduk di depanku ini. Aku tak mau tempat istimewa lelaki itu diduduki oleh orang lain.
Anak SMP itu melihatku dengan tatapan heran dan aneh, "Itu nanti ada teman yang mau duduk di situ... Maaf ya..." Jelasku sambil tersenyum kepada anak SMP itu. Kemudian anak SMP itu mengangguk kecil tanda mengerti. Aku kembali ke dalam duniaku kembali.
Terlihat lelaki itu berlari-lari kecil. Aku melambaikan tanganku lewat jendela angkutan umum itu agar lelaki itu melihatku.
Tiba-tiba angkutan umum itu melaju, "AH! Stop dulu bang! ada yang mau naik!" Aku berteriak dengan paniknya. Supir angkutan umum itu dengan segera memberhentikan angkutan umum ini. Penumpang yang berada di dalam angkutan umum itu melihatku dengan tatapan yang aneh. Aku langsung menunduk malu.
Tak lama lelaki itu naik ke dalam angkutan umum dan untuk ketiga kalinya lelaki itu duduk di depanku.
"Hah! Sorry telat ya? Gue naro buku di ruang guru dulu tadi."
Aku tersenyum kecil kemudian memberikan novel yang aku janjikan kemarin kepada lelaki itu.
"Wah ini novelnya? Wah bikin penasaran nih. Keren! Gue baca ya?"
Lelaki itu dengan semangatnya membaca novel pinjaman dariku. Aku merasa senang sekaligus malu. Aku banyak berharap dari situasi ini. Semoga saja aku dan lelaki ini bisa menjalin hubungan yang 'lebih'. Aku sangat berharap.
Lelaki itu dengan asyiknya membaca novel pinjamanku sampai tempat pemberhentianku terlihat.
"Gue turun duluan ya?" kataku sedikit canggung.
"Oh, iya. Nanti gue balikin ya bukunya."
Lelaki itu kembali tenggelam di dalam dunianya. Aku dengan segera turun dari angkutan umum itu. Kemudian angkutan umum itu hilang dari pandanganku. Membawa lelaki itu dengan novel pinjaman dariku.
Heboh, Berbincang Kembali, Kamu, Dicuekin, Pulang Sekolah.
@theaarbar