Mata kami bertatapan. Lama sekali. Tak lama ia menyentuh bibirku dengan lembut. Aku ingin meresponnya. Namun aku takut...
Hari ini saya mimpi beginian lagi. Ya Tuhan. Saya gak kuat dapat mimpi kayak gini. Saya capek. Next time, mending kasih saya mimpi jadi orang kaya gitu. Hiks...
Jadi tadi saya tidur sekitar pukul 3 pagi dan kebangun (gegara kepanasan dan suara bising di teras rumah) pukul 15.20 tadi.
Kami berempat. Ada aku, si A, si B, dan si C (saya gak tau nama asli mereka). Kami adalah sahabat dari kecil dan hari ini kami sedang jalan-jalan di taman bermain (macam Dufan).
Hari ini aku senang sekali bisa bermain bersama mereka. Rasanya gak mau pulang. Tapi apa daya, hari sudah mulai gelap. Si A yang lebih tua beberapa tahun dari kami, mengajak kami pulang. Si B (yang sedikit bandel dan seumuran dengan saya) enggan pulang. Lalu ia berlari ke arah game bersama si C (yang sedikit geek namun wajahnya sedikit lebih tampan daripada si A dan si B. Si C juga seumuran sama saya dan si B).
Game itu berbentuk ruangan kecil. Aku dan Si A menunggu di depan ruangan game itu. Suara berisik si B membuat kami tertawa kecil. Tak lama si B dan si C keluar dari ruangan itu. Mereka memamerkan skor mereka. Aku tertarik memainkannya.
Si C langsung menarik tangan aku. Kami masuk ke dalam kotak game itu. Ternyata game itu seru banget (padahal sih saya gak tau itu game apaan). Kami main lama banget. Lebih lama daripada si B dan si C main tadi.
Karena kami masih lama mainnya, si A dan si B mau membeli minum dulu. Kami hanya mengangguk tanpa melihat si A.
Tak lama setelah itu, pundakku dan pundak si C bersentuhan. Aku langsung menengok ke arah si C. Si C menatapku dengan tatapan yang belum pernah aku lihat.
Kemudian mata kami bertatapan. Lama sekali. Tak lama ia menyentuh bibirku dengan lembut. Aku ingin meresponnya. Namun aku takut ketahuan oleh si A dan si B. Aku takut persahabatan kami tiba-tiba renggang karena hal ini.
Aku memang gak ada rasa dengan mereka bertiga. Tapi aku merasa kalau mereka bertiga ada rasa denganku. Makanya aku bingung harus bagaimana disituasi ini.
Sentuhan bibir dari si C makin 'menjadi'. Aku gak sanggup melawannya. Akhirnya aku menyerah dan membiarkan si C 'menguasai' bibirku.
Dan gak lama saya langsung terbangun. Terima kasih telah memberikan mimpi seperti ini.
Ya Tuhan... Tolong jangan kasih saya mimpi kayak gini lagi. Gak kuaaat! :'(
No comments:
Post a Comment