Saya sering mendengar beberapa percakapan yang menurut saya, mereka yang berbicara seperti itu sangat tidak bersyukur terhadap semua hal baik yang sudah Tuhan berikan kepada mereka.
Sebelumnya, bayangkan ada seorang perempuan yang secara fisik sempurna; rambut panjang dan berkilau, wajahnya cantik, bentuk tubuhnya proposional, dan setiap kali melangkah pasti ada saja lelaki yang meliriknya. Namun setiap kali berbicara, perempuan ini selalu mengeluh dirinya gendut, tidak cantik dan sebagainya.
Mungkin untuk sebagian perempuan (yang 'setipe' dengan perempuan tersebut) akan meresponnya dengan, "Kamu gak gendut kok, aku nih yang gendutan huhuhu" dan mungkin untuk sebagian lelaki beranggapan bahwa perempuan ini menggemaskan dan kemudian memujinya dan kemudian perempuan ini akan selalu mengeluh agar bisa dipuji oleh lelaki dan siklusnya akan begitu terus hingga kiamat tiba.
Kenapa mereka seperti itu? Saya juga masih bertanya-tanya. Apalagi ketika mereka mengeluh mengenai ini di depan orang-orang yang memang aslinya gemuk. Benar-benar manusia yang sangat tidak bersyukur.
Saya gemuk. Berat badan saya 90kg dan tinggi 170cm dan saya biasa saja dengan keadaan fisik saya. Kamu proposional dengan berat badan dibawah 50kg dan tinggi 165-170cm, lalu kamu mengeluh kamu gendut? Jangan bercanda, mbak.
Jujur, saya muak dengan hal ini. Jika kamu ingin dipuji, tidak perlu sampai mengeluh yang tidak masuk akal. Mengeluhlah yang masuk akal atau mengeluhlah di depan orang-orang yang setipe dengan anda, mbak.
Mungkin inilah yang disebut penyakit mental ya. Semoga mereka semua cepat sembuh dari penyakit mental ini. Amin.
PS: Tulisan ini dibuat semata-mata karena saya muak dengan perempuan-perempuan di sekitar saya yang mengeluh mengenai ini melulu di depan saya. Saya lelah mendengarnya. Terima kasih.
Mungkin inilah yang disebut penyakit mental ya. Semoga mereka semua cepat sembuh dari penyakit mental ini. Amin.
PS: Tulisan ini dibuat semata-mata karena saya muak dengan perempuan-perempuan di sekitar saya yang mengeluh mengenai ini melulu di depan saya. Saya lelah mendengarnya. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment