Hari ini, sekitar pukul 10 lewat beberapa menit, gue dan
Mama sudah siap untuk pergi berbelanja ke Tanah Abang. Gue dan Mama hari ini
berniat berbelanja bahan batik untuk dibuat dress nantinya.
Gue dan Mama naik kereta. Dan gue agak kaget dengan
seseorang ‘laki-laki’ yang menaiki gerbong khusus wanita. Gue ngeliatin itu
‘laki-laki’ dengan tampang sebal. Apakah semua orang di Indonesia tidak bisa
menaati peraturan seperti laki-laki dilarang menaiki gerbong khusus wanita?
Setelah itu tak lama ada petugas datang untuk mengusir ‘laki-laki’
itu. Dari jauh gue ngeliatin kejadian itu dan gue agak kaget dengan petugas
yang akhirnya pergi dan tidak menghiraukan lagi ‘laki-laki’ itu.
Agak kesal, ketika petugas yang tadi menegur ‘laki-laki’ itu
berada di dekat gue, dengan agak ketus gue bertanya, “Mas, itu kok laki-laki
ada di gerbong perempuan?”
“Wah, Mbak, itu perempuan.”
Hah? Apa gak salah denger? Gayanya udah kayak cowok. Rambut
cepak, badan agak berisi, pakai celana dan kemeja cowok. Gila, mirip banget
sama cowok. Entah kalau sifat tapi kalau style,
gak ada sisi ke-perempuan-annya sama sekali.
Gue jadi gak enak gara-gara ngeliatin (dengan sinis) tuh
perempuan. Salah dia juga sih, gak kelihatan kayak perempuan. Hahaha...
Tidak lama sampailah gue dan Mama di Tanah Abang. Ini sih
yang belanja malah si Mama. Jurus hobi beli ini-itu-nya keluar deh.
Muter-muter Tanah Abang dan yang belanja lagi-lagi Mama
(lagi). Gue heran deh kenapa perempuan suka banget belanja. Gue sebagai
perempuan juga gak tau jawabannya. Hihihi :p
Setelah Mama puas belanja di Tanah Abang, kita langsung
capcus ke Thamrin City. Di sana gue belanja bahan batik untuk perpisahan nanti.
Dan gue membeli bahan batik dengan warna dasar soft pink dan
coklat untuk warna coraknya.
Mama juga membeli bahan batik berwarna dasar ungu dan putih
untuk warna coraknya.
Setelah puas berbelanja di Thamrin City, gue dan Mama
melanjutkan perjalanan ke kantor Mama untuk mengambil motor Mama yang sudah 2
hari menginap di sana (FYI, Mama abis dari Anyer sama teman-teman kantornya,
makanya dia menitipkan motor di kantornya).
Di perjalanan menuju kantor Mama, gue banyak
berbincang-bincang sama Mama. Banyak banget yang kita omongin. Mulai dari
gedung SD Mama yang udah gak ada sampai bioskop yang sering Mama datangi waktu
masih remaja.
Saat sampai kantor Mama, hujan turun disertai angin besar.
Gue langsung berinisiatif untuk ngajak Mama nonton film The Raid (Serbuan Maut)
di Hollywood XXI yang-tinggal-jalan-beberapa-langkah-juga-udah-pasti-sampai.
Mama agak ragu dengan ide gue tapi karena hujan yang tak kunjung berhenti akhirnya
Mama setuju dengan ide gue.
Kita nonton pukul 17.05. Excited banget gue mau nonton Iko
Uwais dan Donny Alamsyah yang cakepnya (menurut gue) gak nahan! Hihihi…
Karena waktu masih ada 30 menit lagi, kita jalan ke
Hoka-Hoka Bento yang berada di kawasan Hotel Kartika Chandra. Makan lagi!
Mama dan gue dari tadi makan mulu. Pas di Tanah Abang kita
makan KFC. Di Thamrin City makan bakso dan sekarang kita makan Hoka-Hoka Bento.
Semoga ini yang terakhir. Terus terang, gue udah kenyang banget. Hahaha…
Dan saat makan di Hoka-Hoka Bento, gue dan Mama berbincang
lagi. Banyak banget topik yang diobrolin.
Pats! Tepat pukul 16.50 kita balik lagi ke Hollywood XXI.
Dan langsung masuk theatre 2. Jujur ya, ini bioskop termurah menurut gue. Dengan
fasilitas sekeren ini, gue dan Mama hanya butuh 50 ribu untuk nonton film di hari
minggu.
Kalau nonton di Platinum Screen, Margo City (yang notabene
hanya menyandang gelar Cinema 21) gue harus mengeluarkan kocek 25 ribu untuk hari
senin-kamis, 30 ribu untuk hari jumat, dan 35 ribu untuk hari
sabtu/minggu/libur. Gila!
Ini Hollywood XXI. Cinema XXI dimana-mana pasti lebih mahal
ketimbang Cinema 21. Ini malah terbalik. Alamak! Hahaha…
Selesai nonton film The Raid yang penuh dengan aksi yang
gila-gilaan, gue dan Mama pulang dengan hati senang. Dan sebelum pulang, kami
mampir dulu ke Holland Bakery untuk membeli roti untuk besok.
Benar-benar quality time with Mama yang mengasyikan!
Love you, Mom :*
PS: Semua foto diambil menggunakan kamera BlackBerry Mama.
@theaarbar
No comments:
Post a Comment