Dulu tidak pernah ada pikiran kalau pertemanan kami bisa seintens ini.
Kami bertemu sebagai volunteer di event Jakarta International Film Festival (JiFFest) pada tahun 2013. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 14 Desember 2014, lewat japrian dari Grace, kami kumpul kembali di kedai kopi Sabang 16. Saat itu yang bisa hadir hanya saya, Grace, Fahmy, Kahfi dan Rino. Kalau tidak salah waktu itu Danu masih menempuh studi S2-nya di London, UK, Vania masih di Belanda karena ikut student exchange program dan Levi sibuk magang di radio.
Awalnya sih masih rada kaku gimana gitu karena pertemuan kami di Sabang 16 itu adalah pertemuan pertama setelah ngevolunteer di JiFFest. Namun setelah pertemuan pertama itu, kami mulai menyusun jadwal untuk berkumpul kembali.
Lalu pada tanggal 18 Desember 2014 saya, Grace, Fahmy, Kahfi dan Rino berkumpul kembali di QQ Kopitiam fX. Tadinya cuma berniat kumpul aja, eh tau-tau kami malah karaokean di Inul Vizta lalu nonton film The Hobbit: The Battle of The Five Armies di Cinemaxx. Sayang waktu itu Kahfi gak bisa hura-hura di karaoke dan bioskop.
Ada hal lucu saat kami berempat karaokean. Grace sengaja pilih lagu Anaconda-nya Nicki Minaj dan ternyata video klipnya super seksi. Alhasil Fahmy dan Rino menonton video klipnya sambil bengong. Ini fail banget asli. :))
Lalu tanggal 6 Januari 2015 (lagi-lagi) saya, Grace, Fahmy dan Rino kumpul kembali di Kota Kasablanka. Makan dan main scrabble di Sunny Side Up, karaoke dan nemenin Fahmy belanja di Carrefour. Kemudian bulan Maret 2015, saya, Kahfi dan Vania bertemu untuk menonton film-film pendek di XXI Short Film Film Festival 2015.
Setelah itu kami selalu berkumpul bila ada waktu luang dari kesibukan masing-masing (tentunya kami berkumpul setelah sebelumnya dijapri oleh Grace).
Lalu pada hari Senin, 21 September 2015 saya, Grace, Kahfi, Fahmy dan Danu mengantar kepergian Rino yang akan melanjutkan kuliah di Newcastle, UK. Yeah, akhirnya nambah lagi teman yang (melanjutkan) kuliah di luar negeri. Oh, Rino dapat beasiswa LPDP dan dia mengambil jurusan Marine Transport Management. Lucky him!
Jujur, hari itu merupakan Senin 'terpanjang' yang pernah saya lalui. Senin pagi saya ke kampus untuk mengikuti kelas Penulisan Berita Olahraga dan Budaya (PBOB) dan kelas Seminar. Tapi karena telat, saya tidak masuk kelas PBOB dan malah melipir ke Sekretariat AuviPro. Setelah itu saya malah izin tidak mengikuti kelas Seminar sama Mas Pur. Hawa kampus hari itu benar-benar membuat malas!
Tadinya saya mau langsung ke Terminal Ps. Minggu untuk naik Damri, tapi saya malah istirahat (lagi) di Sekretariat. Lalu tak lama saya baru berangkat ke Terminal Ps. Minggu. Saya sudah yakin kalau saya akan datang duluan dibanding Grace, Kahfi dan Danu yang mengendarai motor dan Fahmy yang mengendarai mobil pribadi.
Dan benar saja, ternyata cuma butuh 1 jam lewat beberapa menit dari Ps. Minggu ke Soekarno–Hatta International Airport. Mungkin karena masih jam 2 siang jadi jalanan tidak terlalu padat. Padahal waktu saya dan Vinny mengantar Cindy naik Damri butuh dua jam kurang dari Ps. Minggu - Soetta (baca disini).
Sesampainya di bandara, saya cuma bisa duduk sambil main smartphone. Lapar dan ngantuk langsung menyerang. Syukurlah tak lama kemudian Grace, Kahfi, Fahmy dan Danu sampai di bandara.
Kedatangan kita ini tidak diketahui Rino, karena sebelumnya di grup Line kita bilang gak bisa datang untuk mengantar karena kesibukan masing-masing. Setelah itu kami diam-diam mendekati Rino dan keluarganya yang sedang duduk. Rino terlihat agak kaget mengetahui kami hadir untuk mengantarnya. Setelah itu kami jajan roti, ngobrol-ngobrol serta foto-foto sampai waktunya Rino untuk naik pesawat.
Kami bertemu sebagai volunteer di event Jakarta International Film Festival (JiFFest) pada tahun 2013. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 14 Desember 2014, lewat japrian dari Grace, kami kumpul kembali di kedai kopi Sabang 16. Saat itu yang bisa hadir hanya saya, Grace, Fahmy, Kahfi dan Rino. Kalau tidak salah waktu itu Danu masih menempuh studi S2-nya di London, UK, Vania masih di Belanda karena ikut student exchange program dan Levi sibuk magang di radio.
Awalnya sih masih rada kaku gimana gitu karena pertemuan kami di Sabang 16 itu adalah pertemuan pertama setelah ngevolunteer di JiFFest. Namun setelah pertemuan pertama itu, kami mulai menyusun jadwal untuk berkumpul kembali.
Lalu pada tanggal 18 Desember 2014 saya, Grace, Fahmy, Kahfi dan Rino berkumpul kembali di QQ Kopitiam fX. Tadinya cuma berniat kumpul aja, eh tau-tau kami malah karaokean di Inul Vizta lalu nonton film The Hobbit: The Battle of The Five Armies di Cinemaxx. Sayang waktu itu Kahfi gak bisa hura-hura di karaoke dan bioskop.
Ada hal lucu saat kami berempat karaokean. Grace sengaja pilih lagu Anaconda-nya Nicki Minaj dan ternyata video klipnya super seksi. Alhasil Fahmy dan Rino menonton video klipnya sambil bengong. Ini fail banget asli. :))
Lalu tanggal 6 Januari 2015 (lagi-lagi) saya, Grace, Fahmy dan Rino kumpul kembali di Kota Kasablanka. Makan dan main scrabble di Sunny Side Up, karaoke dan nemenin Fahmy belanja di Carrefour. Kemudian bulan Maret 2015, saya, Kahfi dan Vania bertemu untuk menonton film-film pendek di XXI Short Film Film Festival 2015.
Setelah itu kami selalu berkumpul bila ada waktu luang dari kesibukan masing-masing (tentunya kami berkumpul setelah sebelumnya dijapri oleh Grace).
Lalu pada hari Senin, 21 September 2015 saya, Grace, Kahfi, Fahmy dan Danu mengantar kepergian Rino yang akan melanjutkan kuliah di Newcastle, UK. Yeah, akhirnya nambah lagi teman yang (melanjutkan) kuliah di luar negeri. Oh, Rino dapat beasiswa LPDP dan dia mengambil jurusan Marine Transport Management. Lucky him!
Jujur, hari itu merupakan Senin 'terpanjang' yang pernah saya lalui. Senin pagi saya ke kampus untuk mengikuti kelas Penulisan Berita Olahraga dan Budaya (PBOB) dan kelas Seminar. Tapi karena telat, saya tidak masuk kelas PBOB dan malah melipir ke Sekretariat AuviPro. Setelah itu saya malah izin tidak mengikuti kelas Seminar sama Mas Pur. Hawa kampus hari itu benar-benar membuat malas!
Tadinya saya mau langsung ke Terminal Ps. Minggu untuk naik Damri, tapi saya malah istirahat (lagi) di Sekretariat. Lalu tak lama saya baru berangkat ke Terminal Ps. Minggu. Saya sudah yakin kalau saya akan datang duluan dibanding Grace, Kahfi dan Danu yang mengendarai motor dan Fahmy yang mengendarai mobil pribadi.
Dan benar saja, ternyata cuma butuh 1 jam lewat beberapa menit dari Ps. Minggu ke Soekarno–Hatta International Airport. Mungkin karena masih jam 2 siang jadi jalanan tidak terlalu padat. Padahal waktu saya dan Vinny mengantar Cindy naik Damri butuh dua jam kurang dari Ps. Minggu - Soetta (baca disini).
Sesampainya di bandara, saya cuma bisa duduk sambil main smartphone. Lapar dan ngantuk langsung menyerang. Syukurlah tak lama kemudian Grace, Kahfi, Fahmy dan Danu sampai di bandara.
Kedatangan kita ini tidak diketahui Rino, karena sebelumnya di grup Line kita bilang gak bisa datang untuk mengantar karena kesibukan masing-masing. Setelah itu kami diam-diam mendekati Rino dan keluarganya yang sedang duduk. Rino terlihat agak kaget mengetahui kami hadir untuk mengantarnya. Setelah itu kami jajan roti, ngobrol-ngobrol serta foto-foto sampai waktunya Rino untuk naik pesawat.
Pertemuan sebelum Rino pergi ke UK. Belakang: Fahmy, Grace, Rino, Saya. Depan: Vania dan Kahfi. |
Take care Rino! Cepatlah selesaikan studimu agar dapat kembali lagi ke Indonesia dan main serta kumpul lagi bersama kita. Hahaha.
No comments:
Post a Comment