Tuesday, September 27, 2016

Mimpi Itu... [part 10]

Ini bukan pertama kalinya saya bermimpi sedang memadu kasih dengan kekasih saya. Tapi mimpi kali ini is getting too real! Seakan peristiwa itu baru terjadi beberapa jam yang lalu. Hangat genggaman tangannya pun masih terasa di telapak tangan saya.

Sekelompok anak muda; aku, sang kekasih, dan beberapa temanku bersama pasangannya datang ke toko buku yang malam harinya berubah menjadi bioskop mini. Kami ke sana untuk observasi tugas kuliah.

Di dalam bioskop, aku dan sang kekasih duduk bersebelahan, menggenggam tangan bersama. Aku menyandarkan kepala saya di bahunya. Kami menonton film zaman dulu dengan tenang dan nyaman.

Setelah filmnya selesai, aku meninggalkan sang kekasih dan langsung keluar mencari pemilik bioskop itu untuk diwawancara. Setelah selesai bertemu dengan pemiliknya dan mewawancarainya, aku berdiskusi dengan teman-teman sekelompok di sebuah cafe yang tak jauh dari lokasi bioskop mini tersebut.

Pada saat aku sedang serius berdiskusi, sang kekasih langsung menggenggam tanganku dengan lembut. Jantungku berpacu dengan cepat. Dilihat dari situasi ini, sepertinya aku dan sang kekasih belum lama memadu kasih.

Setelah menutup diskusi, karena semuanya berpasangan, kami semua mulai berpacaran. Aku dan sang kekasih ngobrol dengan santai. Sesekali dia menggenggam tanganku dengan lembut. Genggaman tangannya sungguh menghangatkan jiwa.

Dia memiliki senyuman termanis yang pernah aku lihat. Wajahnya lembut dan rambutnya yang pretty messy, tinggi badannya... I like them all so much!

Tiba-tiba mimpi dipercepat. Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba jumping ke scene yang super aneh.

Aku berada di parkiran depan cafe dan meluncur pergi sendirian. Jalanan begitu sepi dan gelap, tapi aku tetap meluncur pergi.

Karena aku membawa motor pelan-pelan, tiba-tiba sesuatu menyentuh pinggangku dan sontak aku kaget dan teriak panik. Aku terjatuh dari motor dan tak sadarkan diri.

Saat terbangun aku masih berada di pinggir jalan, tetapi aku terbangun dalam pelukan kekasihku. Setengah sadar aku melihat teman-temanku yang lain berkelahi dengan orang yang tak aku kenal. Sirine mobil polisi berbunyi tak jauh dari tempat kami.

"Kamu gak apa-apa kan?! Hampir aja kamu kena begal!"

Wajah kekasihku terlihat panik, dan dia memelukku dengan kencang. Ku dengar suara jantungnya berpacu dengan cepat.

Tiba-tiba saya terbangun dan masih bisa merasakan pelukan dan genggaman tangan pria itu. Oh God, why? :(

Tuesday, September 6, 2016

[Live] Efek Rumah Kaca: Tiba Tiba Suddenly Konser

Efek Rumah Kaca live at Tiba Tiba Suddenly Konser - Ruru Radio, Gudang Sarinah Ekosistem, Jl. Pancoran Timur II No. 4, Jakarta Selatan (September 6, 2016). Recording with Apple iPhone SE and editing with VideoShow app. Enjoy!