Wednesday, January 29, 2014

KILLERS Youth Ambassador Gathering

Akhirnya... Killers Youth Ambassador Gathering!

Hari ini saya hampir tidak jadi datang ke acara gathering ini karena cuaca yang tidak mendukung. Kemarin cerah sekali, tapi hari ini benar-benar gelap. Hujan dari pagi dan saya sempat dapat kabar kalau daerah Mampang Prapatan dan Kemang dilanda banjir.

Tapi saya bersyukur karena daerah Ps. Minggu sampai Kuningan tidak dilanda banjir, jadi saya tetap bisa datang ke acara gathering.

Schedule hari ini adalah nonton (lagi) film Killers di Blitzmegaplex dan dilanjutkan dengan bertemu eksekutif produser dan beberapa pemain Killers di Galeri Indonesia Kaya. Saya agak kecewa karena Timo dan Kimo tidak bisa datang. Padahal saya mengharapkan mereka datang ke acara gathering ini. :(

Seharusnya kami nonton Killers jam 4 sore. Tapi karena ada kesalahan teknis dari Blitzmegaplex, akhirnya molor sampai sejam. Para Youth Ambassador yang lain mungkin gak sabar untuk nonton film Killers. Penasaran sama filmnya.


Killers - Inside Us Lives a Killer.

Ah, kalau saya sih udah gak penasaran. Saya udah nonton film Killers versi belum disensor Desember tahun kemarin. Advance screening. Cuma ada 12 orang yang kepilih buat nonton film Killers versi belum disensor lho! (Ceritanya mau sombong) :p

By the way, kesal banget habis nonton film Killers versi yang sudah disensor. BROH! YANG DISENSOR BANYAK BANGET! Spoiler sedikit nih, scene opening yang Nomura lagi beradegan seks dengan korbannya, kalau di versi belum disensor, adegan itu ada kayaknya 2 menitan, sedangkan kalau versi yang sudah disensor kayaknya cuma ada setengah menit kurang deh.

Kecewa banget. Karena menurut saya, scene itu adalah scene Timo banget! Kenapa saya bilang begitu? Karena di film Timo sebelumnya, The ABCs Of Death (2012) segmen L Is For Libido dan V/H/S 2 (2013) segmen Safe Haven, adegan seks pasti ada walaupun cuma beberapa detik. Hahaha.

Setelah nonton film Killers, para Youth Ambassador yang jumlahnya lebih dari 50 orang, digiring menuju Galeri Indonesia Kaya untuk ketemu dan bincang-bincang dengan Oka Antara (as Bayu Aditya), Dimas Argoebie (as anaknya Darma), Aoura Lovenson Chandra (eksekutif produser), dan Fauzar Acut (produser).


Kak Halli membuka acara.

Salam dari Timo yang gak bisa hadir di gathering hari ini.

Kiri-kanan: Aoura, Fauzar, Oka, dan Dimas.

Kiri-kanan: Aoura, Fauzar, Oka, dan Dimas.

Ternyata Oka Antara adalah orang yang asik dan santai. Karena kita bukan pers, Oka Antara blak-blakan cerita soal Killers, kenapa dia kepilih main di film Killers dsb.

Ada satu omongan Oka Antara yang perlu direnungi. Terutama buat para wartawan/wati di Indonesia. Dia sempat kecewa soal filmnya, V/H/S 2 segmen 'Safe Haven', yang tidak diberitakan sama sekali di Indonesia. Padahal film ini masuk Sundance Film Festival 2013 bersama film What They Don't Talk About When They Talk About Love (Mouly Surya - 2013) lho!

Apa kita harus nyiapin makanan enak buat wartawan/wati biar mereka mau nulis atau ngeberitain yang baik-baik tentang film kita? Enggak kan?

Sempet ketawa kecil dengar kalimat itu, padahal dalam hati sih deg banget. Saya udah sering datang ke screening atau gala premiere film yang penuh dengan wartawan/wati media cetak maupun online. Kita emang dikasih makan enak sih. Mungkin ini karena kebiasaan. Pihak dari film takut kalau filmnya gak diberitakan, makanya para wartawan/wati dikasih makan (ah, kalau saya sih sebenarnya gak ngaruh dikasih makan juga. Karena saya kan cuma ngereview filmnya. Kalau filmnya gak bagus, ya saya bilang gak bagus). :p

Mungkin inilah jawaban kenapa film-film dengan budget kecil banyak yang kurang laku.

Dan inilah mengapa film Killers gak ada gala premiere-nya. Saya sempat dengar dari Kak Jeffrey kenapa Killers gak ada gala premiere, kata Timo sih gak guna dan buang-buang uang. Hahaha... Bener juga sih. Gala premiere kan cuma didatangi cast & crew, wartawan, dan beberapa orang yang beruntung bisa nonton gratis gegara ikutan kuis di socmed (ini sih saya banget). :p


Bersama Oka Antara. Kyaaa!

Kiri-kanan: Saya, Kahfi, Vania, dan Hannah Al Rashid.

After gathering. Abis bantuin beres-beres (efek JiFFest) :p

Ah! Pokoknya mah seru banget bisa bincang-bincang sama mereka. Kita bisa tau dibalik pembuatan film Killers. Kita juga sempat tanya-jawab dan banyak pertanyaan yang mengundang tawa. Saya bersyukur bisa datang ke acara gathering ini dan saya juga bersyukur bisa jadi salah satu Youth Ambassadornya Killers. Pengalaman yang gak terlupakan banget!

@theaarbar

Sunday, January 26, 2014

The Color Run Indonesia


Hari ini saya ngevolunteer di acara The Color Run Indonesia yang diadakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Kemarin saya tidur jam 10 malam dan bangun jam dua pagi. Yah... Karena mandi saya lama banget, saya harus bangun lebih awal. Jam segitu airnya dingin banget! Tapi gak masalah sih. Karena  paling lambat saya harus sudah berada di Parkir Timur Senayan jam 5 pagi. Wuih! :))

Dari rumah saya udah pakai celana pendek dan sepatu olahraga. Abis rasanya malas ganti celana di sana. Hahaha.

Saya jalan dari rumah jam 4 pagi. Mamak saya bingung kenapa saya berangkat pagi banget. Ah, daripada telat. Saya kan orangnya telat mulu. Kali ini saya gak mau telat. Karena kan saya 'kerja' (walaupun gak dibayar). :p

Nyampe Senayan... gelap banget! Asli gelap banget! Mana pagar yang menuju Parkir Timur Senayan-nya ditutup lagi. Untungnya gak lama ada satpam yang bukain. Tapi sedikit bete juga sih sama satpamnya.

Satpam: "Mau kemana, mbak? Tiga ribu ya."

Saya: "Ke acara The Color Run, pak. Saya panitianya."

Satpam: (sambil senyum-senyum najis) "Oh, gak usah bayar mbak, lewat aja."

Huft.

Sebenarnya saya agak bingung dengan pembagian warnanya. Waktu di sms kemarin, saya disuruh jaga di zona orange. Tapi pas pembagian kaos, saya dapat yang warna merah. Lho?

Ah, acara baru sih. Koordinasinya belum sempurna. Yah... Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi (dan semoga tahun depan saya bisa jadi volunteernya lagi, lumayan gak bayar). :p

Pukul 06:00 WIB. Briefing singkat para volunteer.


Sebelum 'perang'. Masih pada bersih banget kan? :))

#ZonaMerah #TeamZonaMerah #VolunteerColorZone :D

Pada bukain gentong yang berisi bubuk warna merah.

Main-main sedikit sama bubuknya sebelum para peserta datang :))

Saat lagi 'perang'. Gilaaak! Rame banget! Pesertanya gokil semua! Malah ada beberapa pasangan yang sempat ciuman dan minta difotoin. Katanya sih buat foto pre-wedding. Hahaha! :))




Daaan ini adalah foto-foto sehabis 'perang'. Gokil banget kan warnanya?! :))












Nasi Padang! :9

Akh! Gila! Seru banget kan! Walaupun bubuk warna merah susah banget hilangnya. Saya sampai mandi tiga kali dan tetap susah banget hilangnya. Mamak saya sempat marah-marah karena badan saya merah semua. Hahaha.

Senang banget bisa jadi salah satu volunteer di acara ini. Ditunggu tahun depan yak! Semoga tahun depan acara ini makin baik lagi. Terutama koordinasi buat volunteer. Kita memang gak dibayar, tapi bukan berarti kita harus mendapat koordinasi seperti itu, kan? :p

@theaarbar

Wednesday, January 22, 2014

Glico Pretz Thai Hot Chilli [Yukcoba.in]

Hari ini saya mau mereview snack Glico Pretz Thai Hot Chilli dari Yukcoba.in.



Siang tadi paket dari Yukcoba.in datang. Saya agak kaget. Baru kali ini saya pakai alamat rumah saya (biasanya kalau belanja dari online shop, saya pakai alamat rumah Eyang yang lebih gampang dijangkau, karena terletak di pinggir jalan raya).

"Tadinya saya mau langsung kirim ke alamat yang biasanya lho, mbak. Tapi setelah saya cari-cari, ternyata alamat yang ini gak jauh dari alamat sebelumnya." kata mas-mas JNE.

Dia adalah mas-mas JNE yang sering banget nganterin paket buat saya dan kakak saya. Dia hapal karena saya dan kakak saya selalu pakai nama lengkap. Nama belakang kami, Arbar, (kayaknya) emang jarang yang punya. Di keluarga Eyang, cuma ada lima orang cucu yang pakai nama Arbar; Saya, kakak, abang, dan dua sepupu kami.

By the way, ada yang tau gak apa itu Yukcoba.in?

Yukcoba.in adalah situs yang bisa bikin kamu cobain makanan, perangkat elektronik, pakaian, sepatu, tas atau perlengkapan make up hanya dengan isi form. Kalau kepilih, barang akan dikirim buat kamu cobain. Setelah kamu cobain, kamu review deh barangnya. Enak kan?

Kemarin sih iseng-iseng isi form untuk cobain Glico Pretz Thai Hot Chilli. Eh, ternyata saya kepilih dan berkesempatan cobain Glico Pretz Thai Hot Chilli! Nyam!



Me & Glico Pretz Thai Hot Chilli

Beberapa hari yang lalu, saya mencoba membeli Glico Pretz rasa Pizza. Rasanya enak dan gurih. Saya pikir ini bakal jadi favorit saya tapi setelah paket dari Yukcoba.in yang berisi Glico Pretz Thai Hot Chilli datang, saya gak jadi memfavoritkan Glico Pretz rasa Pizza. Saya lebih suka Glico Pretz Thai Hot Chilli karena rasanya gurih dan sedikit pedas. Enak banget!

Saya gak bisa berhenti makanin snack yang satu ini. Selain enak, harganya juga terjangkau. Snack ini paling enak dimakan pas lagi nonton film atau drama Korea. Hehehe.

Kalau kamu senang snack dengan rasa gurih dan sedikit pedas, kamu wajib banget cobain Glico Pretz Thai Hot Chilli! Harus! Wajib! :D

By the way, terima kasih ya buat Yukcoba.in karena udah ngasih kesempatan buat nyobain dan ngereview Glico Pretz Thai Hot Chilli. Next time isi form lagi ah. Siapa tau bisa kepilih lagi buat cobain makanan/barang yang lain! :))

@theaarbar

Sunday, January 19, 2014

Mimpi itu... [part 2]

Saya histeris. Tak menyangka cupcake yang sudah dibuat setengah mati itu jatuh ke lantai. Iya, jatuh ke lantai...

Sudah berapa kali saya mimpi kayak gini? Saya udah gak ngitungin. Beberapa hari yang lalu saya juga mimpi seperti ini. Mimpi punya pacar. Tapi saya agak kaget dengan mimpi kali ini. Entah itu artinya saya masih ada perasaan atau tidak (tapi kalau saya pribadi sih sudah tidak punya perasaan lagi dengan pria yang satu ini).

Jadi sekitar jam 01.00 WIB dini hari tadi saya terbangun. Kali ini saya terbangun karena Mamak saya menyuruh saya untuk mengangkat barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Beliau takut rumah kami kebanjiran lagi karena air di anakan sungai Ciliwung di belakang rumah kami sudah sangat tinggi.

Dan alhamdulillah ternyata rumah saya tidak kebanjiran. Hehehe...

Balik lagi ke mimpi saya, awalnya saya enggan menuliskannya di blog ini. Karena pria yang menjadi kekasih saya dimimpi itu adalah Ivan, cinta pertama saya yang bertepuk sebelah tangan selama 9 tahun.

Saya masih kuliah. Sudah hampir mau masuk semester terakhir. Saya juga (sudah) punya pacar, yaitu Ivan. Kami sudah pacaran bertahun-tahun dan sekarang sedang memasuki masa-masa bosan-banget-pacaran-sama-elo.

Kami berdua sangat egois dan kekanakan.

Hingga pada suatu hari saya melihat Ivan bersama perempuan lain. Wajahnya begitu terlihat senang. Ia terus tersenyum dan tertawa dengan perempuan itu. Saya sangat kesal melihatnya!

Heh? Apaan tuh? Jadi dia mau selingkuh dari saya? Oke. Kalau memang dia mau selingkuh, saya juga bisa selingkuh!

Akhirnya saya 'selingkuh' dengan pria lain. Pria lain itu adalah sahabat saya (yang saya gak kenal. Jadi pokoknya saya 'selingkuh' sama sahabat saya). Sahabat saya ini mau membantu saya untuk manas-manasin Ivan.

Saya, Ivan dan sahabat saya itu sekampus. Jadi ketika saya sedang bersama sahabat saya dan Ivan lewat, saya langsung menggenggam tangan sahabat saya ini. Pokoknya saya selalu berpegangan tangan dengan sahabat saya bila ada si Ivan.

Hingga akhirnya saya sedang sendirian di depan sekretariat UKM dan Ivan menghampiri saya.

"Jadi elo sekarang selingkuh sama sahabat lo itu?! Hah?!"

"Gak usah marah-marah! Elo duluan yang mulai! Elo duluan yang mulai selingkuh dari gue! Jadi gak salah dong kalo gue selingkuh juga!"

"Gue? Selingkuh? Gue gak pernah selingkuh!"

"Halah! Buktinya malam itu gue lihat elo berduaan sama cewek cantik! Kelihatan seneng banget!"

"Cewek?"

Tiba-tiba wajah Ivan langsung berubah. Kali ini terlihat marah sekali.

"Bodoh! Itu kakak gue yang baru pulang dari luar negeri! Dangkal banget sih pikiran lo! Udahlah! Kita putus aja!"

Dan akhirnya Ivan pergi begitu saja. Saya langsung menangis dan menelpon sahabat saya. Tidak lama kemudian sahabat saya datang dan saya langsung menceritakan semuanya. Sahabat saya hanya manggut-manggut tanda mengerti dan pada akhirnya sahabat saya cuma bilang, "Yaudah buruan elo minta maaf deh daripada jadi putus beneran. Si Ivan itu kayaknya cuma ngegretak elo aja. Sana gih minta maaf".

Tiba-tiba saya sudah di dapur rumah saya dan sedang menghias cupcake. Saya membuat cupcake karena Ivan suka cupcake dan sekaligus untuk permintaan maaf saya ke Ivan.

Setelah saya selesai membuat cupcake, saya segera berdandan dan siap-siap ke rumah Ivan. Namun saat saya sedang membawa cupcake itu, saya tersandung kaki kursi. Cupcake saya jatuh ke lantai.

Saya histeris. Tak menyangka cupcake yang sudah dibuat setengah mati itu jatuh ke lantai. Iya, jatuh ke lantai...

Tiba-tiba saya tidak tau lagi kelanjutan dari mimpi itu. Saya keburu dibangunin sama Mamak saya.

Ya Tuhan... Ini adalah mimpi yang absurd banget. Mimpinya di malam minggu pula. Huft.

Monday, January 13, 2014

Mimpi itu...

Saya berlari kecil menuju parkiran mobil. Sahabat saya, Annisa sudah berjalan dua meter di depan saya. Sesaat saya menengok kebelakang untuk melihat pria yang sekilas mirip Michael Cera itu untuk terakhir kalinya...

Jadi tadi siang, sekitar pukul 12.00 WIB, saya terbangun dari tidur saya untuk kedua kalinya (sebelumnya saya terbangun sekitar pukul 04.00 WIB). Saya mengucek mata, kesal.

Untuk kesekian kalinya saya bermimpi mendapatkan pacar. Saya stres kalau sudah mendapat mimpi seperti ini. Saya capek mengetahui kalau semua itu hanya mimpi. Karena ketika kamu bangun dari tidur, mimpi itu akan musnah.

Sudahlah.

Oke... Saya akan menceritakan menceritakan mimpi saya tadi siang.

Pekerjaan saya didalam mimpi itu adalah pemilik dari sebuah event organizer. Saat itu saya sudah berumur 25 tahun dan masih lajang. Fisik saya terlihat oke didalam mimpi itu. Saya memakai kemeja berwarna krem dan rok hitam. Saya juga memakai heels setinggi 8cm dan membawa buku catatan dan tas kulit berwarna hitam.

Pagi itu saya harus mengurus keperluan untuk pernikahan tante saya (yang saya bingung, tante saya menikah dengan suaminya lagi untuk kedua kalinya. Hahaha... Namanya juga mimpi).

Annisa, sahabat saya dari SD sekaligus asisten saya, menemani saya berbelanja di sebuah supermarket (yang benar-benar super lengkap banget). Saya dan Annisa mengelilingi supermarket (yang luasnya minta ampun) tersebut.

Dan sampailah kami di wilayah buah-buahan. Saya teringat bahwa tante saya meminta saya untuk membeli buah kesukaannya (saya lupa buah apa yang dia minta).

Saat saya dan Annisa mencari-cari buah itu, tak sengaja mata saya beradu pandang dengan salah satu pria yang bekerja di daerah buah-buahan itu. Ia sekilas mirip Michael Cera. Potongan rambutnya mirip dengan potongan rambut Michael Cera di film Magic Magic. Ia tersenyum ketika mata kami beradu.

Saya membalas senyumannya.

Namun tiba-tiba Annisa berlari ke arah saya dengan panik. Ia menerima telpon kalau tante saya mau buah yang ia mau harus ia terima sejam sebelum akad nikahnya dilaksanakan (jadi didalam mimpi ini, tante saya mempunyai sifat manja, padahal aslinya sih enggak).

Saya panik. Saya langsung mencari buah tersebut dan langsung mengambilnya dan memasukannya ke kantong plastik. Saya sempat melewati pria yang mirip Michael Cera itu sebelum membayar buah tersebut di kasir. Kemudian setelah saya dan Annisa membayarnya, kami langsung menuju parkiran mobil.

Saya berlari kecil menuju parkiran mobil. Sahabat saya, Annisa sudah berjalan dua meter di depan saya. Sesaat saya menengok kebelakang untuk melihat pria yang sekilas mirip Michael Cera itu untuk terakhir kalinya.

Saya pikir sih begitu.

Setelah ngebut dari supermarket itu, sampailah kami di tempat akad nikah. Tante saya senang bukan main dengan apa yang kami bawa. Namun saya baru sadar bahwa BUKU CATATAN SAYA JATUH.

Saya ingin mencarinya namun saya masih punya pekerjaan di pesta pernikahan itu. Jadi saya menundanya untuk mencarinya.

Sore pun tiba. Pesta pernikahan itu masih berlangsung (karena pestanya sampai malam). Saya izin pulang ke tante saya dan pekerjaan saya di pesta itu akan digantikan oleh Annisa. Saya ingin cepat-cepat pulang karena sudah benar-benar gatal ingin mencari buku catatan saya. Itu buku benar-benar penting. Saya gak mau kehilangan buku itu.

Dengan mengemudikan mobil hingga 80km/jam, sampailah saya di supermarket itu (entah kenapa tiba-tiba kepikiran kalau jatuhnya di dalam supermarket itu). Saya langsung menuju ke pusat informasi namun pusat informasi itu tidak tau apa-apa karena belum ada yang melapor tentang buku catatan saya itu.

Akhirnya saya masuk ke dalam supermarket itu dan langsung berjalan menuju wilayah buah-buahan. Saat saya sedang mencari-cari, tiba-tiba ada suara yang mengagetkan saya.

"Mencari buku ini?"

AKH! Pria yang mirip Michael Cera itu! Ia tersenyum manis sekali.

Dan tiba-tiba saya terbangun dari tidur saya karena ingin buang air kecil. Damn! Mimpi indah saya hancur! 

Ya begitulah. Saya selalu mimpi hampir-dapat-pacar tapi pada akhirnya saya gak tau endingnya kayak gimana karena saya keburu kebangun. Hiks :')

Friday, January 10, 2014

Featured Friday #FFaboutme

Hadiah awal tahun yang menyenangkan. Saya adalah pengguna baru di situs about.me dan rasanya senang karena bisa masuk di artikel #FFaboutme. Padahal saya cuma iseng ikut ngetweet dan kepilih.

Featured Friday #FFaboutme adalah postingan yang mengulas siapa saja pengguna about.me yang patut kamu lihat. Cara ikutannya adalah dengan tweet page about.me kamu, tambahkan hashtag #FFaboutme dan mention @aboutdotme. Abis itu bakal dipilih-pilih deh sama mereka. Mereka lihat dari personal interest dan biografinya.

Wah, saya bangga bisa kepilih. Karena (ternyata) yang kepilih itu adalah orang-orang yang hebat dibidangnya. :D

Kamu bisa lihat postingannya disini. Terima kasih, about.me! :)

@theaarbar

Wednesday, January 1, 2014

2014!


SELAMAT TAHUN BARU 2014!

Resolusi 2014:
  • Semoga tahun ini karir saya makin menanjak.
  • Semoga tahun ini saya lebih mementingkan dan rajin kuliah (demi IPK yang lebih baik).
  • Semoga tahun ini saya mendapatkan pasangan (ini adalah resolusi yang tidak pernah berubah dari tahun ke tahun).
  • Semoga tahun ini saya rajin olahraga.

Amin.

@theaarbar