Wednesday, October 18, 2017

Mimpi Itu... [part 13]

Siang itu merupakan hari terpanas yang pernah kami bertiga lalui. Kami; aku, Amel, dan Umire duduk di bawah pohon rindang di taman kampus. Berharap oksigen yang dikeluarkan sang pohon bisa menurunkan suhu panas siang itu.

"Gue mau ke mini market di depan (kampus) nih. Mau ikut gak?" celetuk Umire.

"Ikut!" jawabku dan Amel bersamaan.

Sebenarnya mini market di depan kampus tak terlalu jauh, tetapi panasnya siang itu dan luasnya taman rindang di kampus membuat kami berjalan sedikit lambat karena harus berteduh di bawah pohon satu ke pohon lainnya.

Beberapa menit kemudian, sampailah kami di dalam mini market yang super sejuk. AC mini market seperti oase di tengah gurun, dan kami bersyukur kepada manusia-manusia yang menciptakan produk teknologi seperti AC dan kipas angin.

Aku langsung berlari ke arah lemari pendingin dan mengambil minuman kopi kaleng kesukaanku. Amel dan Umire masih melihat-lihat minuman dalam lemari pendingin lainnya.

"Gue duluan ya (ke kasirnya)," kataku sembari mengambil satu batang cokelat dari rak dekat lemari pendingin.

Aku mengantri di depan kasir. Ternyata banyak mahasiswa yang sedang membeli minuman dingin di siang hari yang panas ini.

Tiba-tiba dari belakang aku ditubruk oleh seorang pria berbadan besar seperti Ivan Gunawan. Aku menengok dan hanya bisa melihat bagian dada dan lengannya. Aku tak melihat wajahnya karena sepertinya pria ini terlalu tinggi, dan aku perlu mendongak untuk melihatnya.

"Maaf," kata pria itu pelan.

Aku sebenarnya paling tak suka dengan kejadian seperti ini. Dia seperti melewati personal space aku. Aku memasang wajah tak suka setelah ia meminta maaf.

Lagi-lagi dia menubrukku. Aku langsung mendongak dengan wajah kesal, melihat wajah pria dengan rasa bersalah.

"Maaf," kata pria itu.

Masih dengan wajah kesal, aku hanya diam tak menjawab dan kembali mengantri. Amel dan Umire masih di depan lemari pendingin saat itu.

Tiba-tiba mati lampu dan seluruh ruangan gelap gulita. Semua orang berteriak kaget. Tiba-tiba pria yang tadi menubrukku malah memelukku dari belakang. Kedua lengannya mengitari bahuku. Dadanya menempel erat di punggungku. Nafasnya berat.

Tapi bodohnya aku tak ingin melepaskannya. Entah mengapa rasanya begitu hangat. Aku meraih kedua lengannya yang memelukku. Aku memejamkan mata, menikmati pelukan itu.

Pria tersebut bernafas di telingaku dan berbicara, "Aku..."

TEEEET!!! TEEEET!!! TEEEET!!!

Tiba-tiba alarm bunyi dan saya terbangun dengan panik, mengira ada telepon karena ringtone alarm dan telepon sama. Adegan di mini market setelah mati lampu dan langsung gelap gulita sebenarnya gak make sense karena latar dari awal itu siang hari. But yeah, it's a dream! Gak heran kalau aneh dan gak make sense hahaha

Tuesday, October 17, 2017

List of K-Drama I've Watched in 2017 [part 1]

Hi!

Sebelumnya, postingan mengenai daftar K-drama yang saya tonton sepanjang tahun 2017 akan dibagi menjadi 4 bagian (Januari - Maret, April - Juni, Juli - September, Oktober - Desember). Perlu diingat kalau saya tidak menonton semua drama yang tayang. Saya nonton K-drama berdasarkan sinopsis, trailer, daftar pemeran dan mood. Kalau gak mood,  mau sebagus apapun reviewnya, saya gak bakal nonton K-drama tersebut. Oh! Please beware, this will be a super long post. πŸ˜†

Nah, mari kita memulai postingan ini dengan curhatan dan keluh kesah terlebih dahulu~

Menonton drama dari Korea Selatan (K-drama) merupakan makanan sehari-hari saya saat ini. Yah, namanya juga pengangguran yang sedang saving money mode on, pilihannya hanya bisa berdiam diri di rumah, tidur, atau menonton K-drama untuk mengejar ketertinggalan selama 4 bulan akibat skripsian. Pokoknya keluar rumah kalau ada hal penting saja.

Ini efek skripsi juga sih. Serius, tabungan saya habis buat skripsian doang. Ngeprint, fotokopi, scan data, dan tetek bengek lainnya. Kalau dihitung, dari awal skripsi sampai penggandaan skripsi untuk sidang, tabungan saya habis ± Rp 900.000. Biaya tersebut belum termasuk biaya sidang dan wisuda, beli kemeja putih, celana hitam, dan sepatu untuk sidang skripsi.

Beruntung rumah saya cukup nyaman, ditambah akses wi-fi yang kencang dan unlimited foods! Kalaupun tidak ada makanan, saya bisa pesan lewat Go-Food atau masak sendiri. Saya introverthomeperson dan heavy sleeper, jadi tak keluar rumah sebulan penuh dan tidur 20 jam non-stop pun tak masalah.

Saya mulai menonton K-drama sejak SMP, sambil menemani Mami Eyang (ibu dari ayah) yang sedang sakit kala itu. Indosiar merupakan salah satu saluran televisi nasional yang mendubbing dan menayangkan drama sageuk yaitu drama berlatar dinasti dan kerajaan di Korea zaman dahulu. Pada saat SMA, saya getol beli DVD K-drama bajakan, kadang pinjam punya kakak. Memasuki dunia perkuliahan, saya getol download ilegal HD K-drama yang satu episodenya bisa berukuran 900 MB - 1 GB lebih (kini semua drama sudah saya hapus karena terlalu memenuhi memori).

Pada akhir tahun 2016 hingga kini, saya lebih suka nonton streaming di VIU Indonesia, yaitu aplikasi streaming berbayar dengan subtitle English, Bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia, dan Bahasa Mandarin; KissAsian atau My Asian TV yang paling cepat update dengan hardsub English; atau 123Drakor atau IndoXXI atau Ns21.me dengan hardsub Bahasa Indonesia. Sayang, Drama Fever tidak available di Indonesia. Saya juga sempat coba streaming di Viki, tetapi kemudian menyerah karena satu episode saja banyak banget iklannya. ☹️

Sejauh ini saya sudah menonton 33 judul drama di 2017. Jujur, saya lupa urutan K-drama yang saya tonton, jadi daftar ini akan berurutan sesuai dengan jadwal tayang perdana ya!~

===============================================================
 K-dramas airing in January 2017 
===============================================================